Minggu, 10 Februari 2013

Cara Pencucian Kain Keras

Pandangan Umum

Digunakan sebagai pelapis (interlinings) untuk membentuk beberapa bagian pakaian  seperti kerah, manset, bahu, dan lapel jas. Kain keras umumnya dibuat dari jenis-jenis serat benang, seperti wool, rayon, serat rambut, linen, dan polyester. Selain itu juga ada yang terbuat dari bahan tenunan, rajutan dan sejenisnya.

Perbedaan penyusutan yang terjadi antara pelapis bagian luar dengan lapisan kain keras yang dilekatkan dapat mengakibatkan efek melepuh atau bergelombang.
Pelanggan harus segera diberi tahu jika terlihat ada gelembung atau riak-riak pada lapisan kain keras pakaiannya, dan peringatkan bahwa ada kemungkinan bisa semakin buruk akibatnya jika tetap diproses cuci.

Penggunaannya

Kain keras adalah kain yang telah diberi lapisan  perekat yang direkatkan pada bagian permukaannya. Digunakan sebagai pelapis (interlinings) untuk membentuk beberapa bagian pakaian  seperti kerah, manset, bahu, dan lapel jas. Kain keras terbuat dari beberapa jenis serat benang  termasuk wool, rayon, serat rambut, linen, dan polyester.  Juga bisa berupa konstruksi  tenun, rajut, atau konstruksi  kain bukan tenun.
Proses pembuatan pakaian yang memakai kain keras,  maka tiap potongan pakaian dan lapisan kain keras yang  akan disatukan dipotong secara terpisah. Kemudian ditumpuk sejajar secara  bersamaan. Bila posisinya sudah benar,   maka uapi atau diseterika listrik kemudian dipress. Lapisan kain keras yang bersifat adhesive  akan melebur menjadi seperti plastik dan membentuk satu ikatan perekat.
Lakukan penempelan kain keras seperti yang disarankan oleh pabrik pembuatnya, agar didapat  hasil yang optimal.
Produsen garmen juga harus memilih kain keras dan lapisan-lapisan perekat  yang serasi, agar hasil peleburannya maksimal sesuai dengan standar cara perawatan yang telah ditetapkan. Termasuk juga dalam hal ini prosedur penyeterikaannya  yang  tepat.

Yang Perlu Di Perhatikan

Perbedaan penyusutan yang terjadi antara pelapis bagian luar dengan lapisan kain keras yang dilekatkan dapat mengakibatkan efek melepuh atau bergelombang.  Jika susutnya hanya sedikit, maka  tidak akan menimbulkan masalah.  Kelembaban yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyusutan, sehingga lapisan kain kerasnya menjadi tidak stabil.
Karena serat rayon potensi penyusutan tinggi, maka kain keras yang terbuat dari serat ini sering dilebur dengan cara diseterika listrik. Untuk menghindari terjadinya gelembung-gelembung udara, terutama jika memakai lapisan kain kerasnya dari serat  rayon viscose dan cuprammonium, produsen harus diuji terlebih dulu, untuk menghindari  terjadinya masalah dan cara perawatannya. Ketentuan tersebut  harus dipatuhi agar dapat menampilkan cara perawatan yang tepat.
Pelengketan kain keras bisa saja mengakibatkan terjadinya pemisahan antara lapisan kulit luar dengan kain-kain pelapisnya. Hal ini dapat menyebabkan melepuhnya bagian atas kain keras. Beberapa masalah selama pelengketan yang dapat  menyebabkan terjadinya pemisahan  tadi adalah : panas yang tidak cukup untuk melelehkan perekat, serat benang kain keras dianyam terlalu kuat – tidak diikuti penetrasi perekatnya, sehingga penetrasi perekat hasil akhir lapisan kain kerasnya rendah.
Kehilangan daya rekat dalam larutan solvent akan menyebabkan pemisahan lapisan-lapisannya dan kain keras. Produsen pakaian harus memilih pelapis kain keras  yang  tidak mudah rusak  terkena solvent ketika harus  dicuci dryclean.

Penanganan Pencucian

Pelanggan harus segera diberi tahu jika terlihat ada gelembung atau riak-riak pada lapisan kain keras pakaiannya, dan peringatkan bahwa ada kemungkinan bisa semakin buruk akibatnya jika tetap diproses cuci.
Jika harus dicuci drycleaning, maka kelembaban udaranya relatif tidak boleh melebihi 70 %. Proses pengeringan pakaian maksimal pada suhu 60°C (140°F). Sebelum diproses cuci, pakaian harus dipastikan benar-benar dalam kondisi kering, setelah lembab dispotting dengan cara disemprot.
Jika memakai obat penghilang noda di mesin spotting board, sebaiknya jangan terlalu lembab dan keringkan pakaian secara maksimal. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi potensi terjadinya penyusutan lokal  kain keras atau kain lapisan-lapisan dalamnya. Jika menghilangkan noda atau menyemprot noda diarea yang ada kain-kain lapisan dan ada lapisan kain keras dari serat rayon yang belum stabil, maka  akan terlihat adanya kerutan-kerutan atau penyusutan-penyusutan.
Penyeterikaan dengan uap adalah merupakan bagian normal dari proses drycleaning. Pemakaian seterika tangan listrik akan menyebabkan permukaan pakaian mengkilat atau mengalami kerusakan lain.
Produsen harus menguji dan memastikan bahwa lapisan-lapisan yang dilumerkan pada kain keras tersebut aman diseterika dengan prosedur normal.

Identifikasi Penggunaan

Lapisan kain keras digunakan untuk mendukung stabilnya bagian dalam kerah baju, manset, bahu, dan kerah jas. Kain keras umumnya dapat  dibuat dari jenis-jenis serat benang, seperti wool, rayon, serat rambut, linen, dan polyester. Selain itu juga ada yang terbuat dari bahan tenunan, rajutan dan sejenisnya.

Permasalahan Dan Tanggung Jawab

Penyusutan:  Gelembung atau riak-riak pada permukaan pakaian timbul karena kain keras dan lapisan bahannya tidak stabil sehingga menyusut juga untuk memilih kain keras dan lapisan dalam kain yang sesuai adalah menjadi tanggung jawab produsen . Sedangkan penyusutan karena noda yang tidak bersih, juga lembab yang disebabkan pemakaian obat penghilang noda yang disemprotkan  atau kelembaban yang berlebihan dalam proses pencucian drycleaning adalah menjadi tanggung jawab petugas drycleaner tersebut.
Pemisahan: Perekatan yang kurang baik dapat mengakibatkan kain keras dan lapisan bahan mudah terlepas. Panas dan waktu yang tidak cukup untuk dapat melelehkan perekat, anyaman konstruksi serat benang yang kuat menghambat penetrasi zat perekat, dan perekatan pelapisan permukaan kain menjadi tidak maksimal sehingga akan menyebabkan mudah terkelupas.
Menghilangkan Noda
Mekanik: lapisan kain keras boleh dicuci dalam mesin cuci.
Menghlangkan noda tanpa dibasahi air dulu (dryside) :Tes terlebih dulu ketahanan kain kerasnya bila akan memakai solvent (PCE) atau jenis obat penghilang noda lainnya yang mengandung minyak (OTPR – oily type paint remover), karena ada kalanya bahan perekat kain keras tidak tahan terhadap solvent. Bersihkan semua obat penghilang noda setelahnya sebelum diproses cuci.
Menghilangkan noda dengan dibasahi air dulu (wetside) : Tetesi noda dipermukaan pakaian yang berlapis kain keras sampai cukup lembab. Keringkan setelahnya secara maksimal sebelum diproses cuci.
Drycleaning
Klasifikasi: Pisahkan menurut berat dan warnanya
Proses tahapan pencucian dalam mesin dry cleaning :
-    Jika memakai perc (PCE – perchloroethylene), lama pencucian  8 – 10 menit, dengan tingkat kelembaban sekitar 70%
-    Jika memakai perc (PCE – perchloroethylene) untuk mencuci wool yang lembut, lakukan selama 3 –  5 menit, dengan tingkat kelembaban 50% –  60%
-    Jika memakai petroleum (natural petroleum solvent), lakukan selama 15 – 20 menit.
-    Jika memakai petroleum (natural petroleum solvent) untuk mencuci wool lembut, lama pencucian 6 – 10 menit
Proses pengeringan: Maksimal 60°C (140°F).
Perhatikan: Kontrol setiap penyusutan yang mungkin terjadi, juga  yang penting adalah kontrol kelembaban. Jas hujan, gunakan kelebaban udara maksimum 75%.
Penyeterikaan
Peralatan:  Seterika uap – gunakan tekanan, vakum, dan uapi kain keras sesuai ketentuan.
Suhu: Suhu yang aman untuk kain keras adalah, seterika tangan dengan panas tinggi akan menyebabkan perekatnya meleleh.
Memperbaiki bagian lapisan kain keras yang menggelembung : Uapi  selama 5 sampai 10 detik. Ratakan dan tarik-tarik kain kearah luar. Turunkan chest bagian atas mesin press sambil menekan vakumnya dan tekanan jika memang konstruksi bahan pakainya memungkinkan. Karena konstruksi  kain atau potongan pakaian ada yang  menjadi mengkilat, lipatan jahitannya berbayang, atau pakaian menjadi rusak. Panasnya seterika tangan listrik juga dapat menyebabkan pakaian mengkilat. Perbaikan kain keras sering tidak tahan lama, karena justru sering kali bahkan dapat menarik bagian pakaian yang lain jika dicuci dry cleaning lagi nantinya.
Perhatikan: Menyeterika uap beberapa pakaian serat rayon dapat menimbulkan permukaan lapisan  kain kerasnya gelembung atau melepuh karena adanya penyusutan sebagai akibat dari buruknya kain keras yang  dipilih.


Penulis : H. Santosa Budhi HP CLM MBA
Sumber : Majalah Fabric & Fashion – 411 01/93
Laundry Expert & Consultant at mesinlaundry.com
Sumber :  mesinlaundry.com

Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar