Pandangan Umum
Digunakan sebagai pelapis (interlinings)
untuk membentuk beberapa bagian pakaian seperti kerah, manset, bahu,
dan lapel jas. Kain keras umumnya dibuat dari jenis-jenis serat benang,
seperti wool, rayon, serat rambut, linen, dan polyester. Selain itu juga
ada yang terbuat dari bahan tenunan, rajutan dan sejenisnya.
Perbedaan penyusutan yang terjadi antara
pelapis bagian luar dengan lapisan kain keras yang dilekatkan dapat
mengakibatkan efek melepuh atau bergelombang.
Pelanggan harus segera diberi tahu jika
terlihat ada gelembung atau riak-riak pada lapisan kain keras
pakaiannya, dan peringatkan bahwa ada kemungkinan bisa semakin buruk
akibatnya jika tetap diproses cuci.
Penggunaannya
Kain keras adalah kain yang telah diberi
lapisan perekat yang direkatkan pada bagian permukaannya. Digunakan
sebagai pelapis (interlinings) untuk membentuk beberapa bagian pakaian
seperti kerah, manset, bahu, dan lapel jas. Kain keras terbuat dari
beberapa jenis serat benang termasuk wool, rayon, serat rambut, linen,
dan polyester. Juga bisa berupa konstruksi tenun, rajut, atau
konstruksi kain bukan tenun.
Proses pembuatan pakaian yang memakai
kain keras, maka tiap potongan pakaian dan lapisan kain keras yang
akan disatukan dipotong secara terpisah. Kemudian ditumpuk sejajar
secara bersamaan. Bila posisinya sudah benar, maka uapi atau
diseterika listrik kemudian dipress. Lapisan kain keras yang bersifat
adhesive akan melebur menjadi seperti plastik dan membentuk satu ikatan
perekat.
Lakukan penempelan kain keras seperti yang disarankan oleh pabrik pembuatnya, agar didapat hasil yang optimal.
Produsen garmen juga harus memilih kain
keras dan lapisan-lapisan perekat yang serasi, agar hasil peleburannya
maksimal sesuai dengan standar cara perawatan yang telah ditetapkan.
Termasuk juga dalam hal ini prosedur penyeterikaannya yang tepat.
Yang Perlu Di Perhatikan
Perbedaan penyusutan yang terjadi antara
pelapis bagian luar dengan lapisan kain keras yang dilekatkan dapat
mengakibatkan efek melepuh atau bergelombang. Jika susutnya hanya
sedikit, maka tidak akan menimbulkan masalah. Kelembaban yang
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyusutan, sehingga lapisan
kain kerasnya menjadi tidak stabil.
Karena serat rayon potensi penyusutan tinggi, maka kain keras yang
terbuat dari serat ini sering dilebur dengan cara diseterika listrik.
Untuk menghindari terjadinya gelembung-gelembung udara, terutama jika
memakai lapisan kain kerasnya dari serat rayon viscose dan
cuprammonium, produsen harus diuji terlebih dulu, untuk menghindari
terjadinya masalah dan cara perawatannya. Ketentuan tersebut harus
dipatuhi agar dapat menampilkan cara perawatan yang tepat.
Pelengketan kain keras bisa saja
mengakibatkan terjadinya pemisahan antara lapisan kulit luar dengan
kain-kain pelapisnya. Hal ini dapat menyebabkan melepuhnya bagian atas
kain keras. Beberapa masalah selama pelengketan yang dapat menyebabkan
terjadinya pemisahan tadi adalah : panas yang tidak cukup untuk
melelehkan perekat, serat benang kain keras dianyam terlalu kuat – tidak
diikuti penetrasi perekatnya, sehingga penetrasi perekat hasil akhir
lapisan kain kerasnya rendah.
Kehilangan daya rekat dalam larutan
solvent akan menyebabkan pemisahan lapisan-lapisannya dan kain keras.
Produsen pakaian harus memilih pelapis kain keras yang tidak mudah
rusak terkena solvent ketika harus dicuci dryclean.
Penanganan Pencucian
Pelanggan harus segera diberi tahu jika
terlihat ada gelembung atau riak-riak pada lapisan kain keras
pakaiannya, dan peringatkan bahwa ada kemungkinan bisa semakin buruk
akibatnya jika tetap diproses cuci.
Jika harus dicuci drycleaning, maka
kelembaban udaranya relatif tidak boleh melebihi 70 %. Proses
pengeringan pakaian maksimal pada suhu 60°C (140°F). Sebelum diproses
cuci, pakaian harus dipastikan benar-benar dalam kondisi kering, setelah
lembab dispotting dengan cara disemprot.
Jika memakai obat penghilang noda di
mesin spotting board, sebaiknya jangan terlalu lembab dan keringkan
pakaian secara maksimal. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi potensi
terjadinya penyusutan lokal kain keras atau kain lapisan-lapisan
dalamnya. Jika menghilangkan noda atau menyemprot noda diarea yang ada
kain-kain lapisan dan ada lapisan kain keras dari serat rayon yang belum
stabil, maka akan terlihat adanya kerutan-kerutan atau
penyusutan-penyusutan.
Penyeterikaan dengan uap adalah
merupakan bagian normal dari proses drycleaning. Pemakaian seterika
tangan listrik akan menyebabkan permukaan pakaian mengkilat atau
mengalami kerusakan lain.
Produsen harus menguji dan memastikan
bahwa lapisan-lapisan yang dilumerkan pada kain keras tersebut aman
diseterika dengan prosedur normal.
Identifikasi Penggunaan
Lapisan kain keras digunakan untuk
mendukung stabilnya bagian dalam kerah baju, manset, bahu, dan kerah
jas. Kain keras umumnya dapat dibuat dari jenis-jenis serat benang,
seperti wool, rayon, serat rambut, linen, dan polyester. Selain itu juga
ada yang terbuat dari bahan tenunan, rajutan dan sejenisnya.
Permasalahan Dan Tanggung Jawab
Penyusutan: Gelembung atau
riak-riak pada permukaan pakaian timbul karena kain keras dan lapisan
bahannya tidak stabil sehingga menyusut juga untuk memilih kain keras
dan lapisan dalam kain yang sesuai adalah menjadi tanggung jawab
produsen . Sedangkan penyusutan karena noda yang tidak bersih, juga
lembab yang disebabkan pemakaian obat penghilang noda yang disemprotkan
atau kelembaban yang berlebihan dalam proses pencucian drycleaning
adalah menjadi tanggung jawab petugas drycleaner tersebut.
Pemisahan: Perekatan yang
kurang baik dapat mengakibatkan kain keras dan lapisan bahan mudah
terlepas. Panas dan waktu yang tidak cukup untuk dapat melelehkan
perekat, anyaman konstruksi serat benang yang kuat menghambat penetrasi
zat perekat, dan perekatan pelapisan permukaan kain menjadi tidak
maksimal sehingga akan menyebabkan mudah terkelupas.
Menghilangkan Noda
Mekanik: lapisan kain keras boleh dicuci dalam mesin cuci.
Menghlangkan noda tanpa dibasahi air dulu (dryside) :Tes terlebih dulu ketahanan kain kerasnya bila akan memakai solvent (PCE) atau jenis obat penghilang noda lainnya yang mengandung minyak (OTPR – oily type paint remover), karena ada kalanya bahan perekat kain keras tidak tahan terhadap solvent. Bersihkan semua obat penghilang noda setelahnya sebelum diproses cuci.
Mekanik: lapisan kain keras boleh dicuci dalam mesin cuci.
Menghlangkan noda tanpa dibasahi air dulu (dryside) :Tes terlebih dulu ketahanan kain kerasnya bila akan memakai solvent (PCE) atau jenis obat penghilang noda lainnya yang mengandung minyak (OTPR – oily type paint remover), karena ada kalanya bahan perekat kain keras tidak tahan terhadap solvent. Bersihkan semua obat penghilang noda setelahnya sebelum diproses cuci.
Menghilangkan noda dengan dibasahi air dulu (wetside) :
Tetesi noda dipermukaan pakaian yang berlapis kain keras sampai cukup
lembab. Keringkan setelahnya secara maksimal sebelum diproses cuci.
Drycleaning
Klasifikasi: Pisahkan menurut berat dan warnanya
Proses tahapan pencucian dalam mesin dry cleaning :
Klasifikasi: Pisahkan menurut berat dan warnanya
Proses tahapan pencucian dalam mesin dry cleaning :
- Jika memakai perc (PCE – perchloroethylene), lama pencucian 8 – 10 menit, dengan tingkat kelembaban sekitar 70%
- Jika memakai perc (PCE –
perchloroethylene) untuk mencuci wool yang lembut, lakukan selama 3 – 5
menit, dengan tingkat kelembaban 50% – 60%
- Jika memakai petroleum (natural petroleum solvent), lakukan selama 15 – 20 menit.
- Jika memakai petroleum (natural petroleum solvent) untuk mencuci wool lembut, lama pencucian 6 – 10 menit
Proses pengeringan: Maksimal 60°C (140°F).
Perhatikan: Kontrol setiap penyusutan yang mungkin terjadi, juga yang penting adalah kontrol kelembaban. Jas hujan, gunakan kelebaban udara maksimum 75%.
Perhatikan: Kontrol setiap penyusutan yang mungkin terjadi, juga yang penting adalah kontrol kelembaban. Jas hujan, gunakan kelebaban udara maksimum 75%.
Penyeterikaan
Peralatan: Seterika uap – gunakan tekanan, vakum, dan uapi kain keras sesuai ketentuan.
Suhu: Suhu yang aman untuk kain keras adalah, seterika tangan dengan panas tinggi akan menyebabkan perekatnya meleleh.
Peralatan: Seterika uap – gunakan tekanan, vakum, dan uapi kain keras sesuai ketentuan.
Suhu: Suhu yang aman untuk kain keras adalah, seterika tangan dengan panas tinggi akan menyebabkan perekatnya meleleh.
Memperbaiki bagian lapisan kain keras yang menggelembung
: Uapi selama 5 sampai 10 detik. Ratakan dan tarik-tarik kain kearah
luar. Turunkan chest bagian atas mesin press sambil menekan vakumnya dan
tekanan jika memang konstruksi bahan pakainya memungkinkan. Karena
konstruksi kain atau potongan pakaian ada yang menjadi mengkilat,
lipatan jahitannya berbayang, atau pakaian menjadi rusak. Panasnya
seterika tangan listrik juga dapat menyebabkan pakaian mengkilat.
Perbaikan kain keras sering tidak tahan lama, karena justru sering kali
bahkan dapat menarik bagian pakaian yang lain jika dicuci dry cleaning
lagi nantinya.
Perhatikan: Menyeterika uap
beberapa pakaian serat rayon dapat menimbulkan permukaan lapisan kain
kerasnya gelembung atau melepuh karena adanya penyusutan sebagai akibat
dari buruknya kain keras yang dipilih.
Penulis : H. Santosa Budhi HP CLM MBA
Sumber : Majalah Fabric & Fashion – 411 01/93
Laundry Expert & Consultant at mesinlaundry.com
Sumber : Majalah Fabric & Fashion – 411 01/93
Laundry Expert & Consultant at mesinlaundry.com
Sumber : mesinlaundry.com
Add to Cart
0 komentar:
Posting Komentar